06 Oktober 2009

Melangkah Demi Evolusi

Sedetik kucoba lawan keboborokan
Hati pilu pun menjerit kesakitan
Dasar, aku ini memang hanya bisa berangan !!!
Hanya 'si dia' sulit sekali tuk lupakan...

Berawal dari manisnya pertemuan
Hingga berubah jadi kecintaan
Betapa bodohnya aku, wahai Tuhan...
Ku turuti saja nafsu syetan...

Ku titi jalan tanpa ada keraguan
Ucapan manis syetan, ternyata bualan !!!
Kini kusadar, ini adalah kesesatan
dan cinta...??? ah... itu KEBENCIAN !!!

Coba saja kau bayangkan,
didalamnya tak ada ketenangan
Apakah aku harus menekadkan,
Bahwa ini sebuah kebenaran ?

Tidak, bukan cinta bila dipaksakan.
buka sayang bila terselip nafsu syetan.
Lalu, apa yang harus aku lakukan ?
Mungkin inilah saatnya ku lupakan...

Duh, engkau gadis pujaan...
Jangan bingung terhadap perubahan
Aku ini hanya tak tahan
Punya hati hanya berisi khayalan...


Silahkan pergi, wahai Gadis !
Wajah indahmu akan tetap manis
Aku memang terlalu egois
Maafkan jika kata-kataku terlalu sadis

Aku yang malang ini tak bisa ingkar,
Bahwa cintaku masih kuat mengakar
Bagai kapal menarik jangkar,
Ingin berlari menghindar, ternyata hanya berputar-putar...

Aku sadar aku ini pengecut
Tak bisa menerima kenyataan hidup
Nyali ini pun selalu menciut
Karena aku takutcahaya akan redup

Tapi kini, ku ganti baju lusuhku
Karena baju itu sudah terlalu bau
Ku beli baju indah yang baru
Walaupun, belum terbayar hutang-hutangku

Sedetik, tersirat perasaan sombong
Namun hilang sudah terbengong
Hasrat ini kian mendorong :
"Jauhilah, cinta tak bisa di colong,
Namun hati-hati, terkadang ia bisa menodong"

Tak akan ada lagi harapan
Lebih baik kubuang impian
Disini, cinta ini kutinggalkan
Wahai Gadis, tak 'kan ada lagi perburuan !!!

Di tiap-tiap lamunan kau terbayang
Tak hilang meski kucoba 'tuk buang
Kukira inilah saatnya menang
Ternyata kekuatanku malah hilang

Dasar Syetan !!! kau selalu saja menggoda
Fantasi itu datang dimana pun ku berada
Merasuk cepat kedalam dada
Gelisah ini, kapankah 'kan mereda. . . ??

Kesadaranku kini telah pulih
Saat tubuhku dipenuhi buih
Benar juga, aku toh sudah memilih
Tak perlu lagi ku meraih

Kupakai lagi baju baruku
Didalam penat kubaca sebuah buku
Terhenti lagi, bayang-bayang itu terselip di benakku
Ahh...menulis saja, walau tangan ku kaku

Huruf-huruf tertulis oleh pena
Walau kutahu ini tak ada guna
Aku ini CAHYANA !!!
Tak usah lagi pikirkan cinta !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please, Comment disini ya...